Posted by : Rizky Thursday 14 June 2012

Pertemuan 8

ALINEA / PARAGRAF


Alinea / Paragraf

Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.

Tetapi dimungkinkan juga alinea yang hanya satu kalimat.

Contoh :

Otakku penuh, badanku lemah tak bertenaga. Aku bingung, tak tahu harus bagaimana menghadapinya. Aduh…, bagaimana aku menghadapi hari esok?
Malam semakin larut, aku masih tetap duduk disini memikirkan semuanya.


Berdasarkan fungsinya, struktur alinea diklasifikasikan dalam 2 macam :
1. Kalimat topik/kalimat pokok
2. Kalimat penjelas/pendukung


Ciri-ciri Kalimat Topik:

1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut;

2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;

3. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain;

4. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambungan


Ciri-ciri Kalimat Penjelas

1. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti);

2. Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea;

3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi;

4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh serta data tambahan lain yang bersifat mendukung kalimat topik


Persyaratan Paragraf / Alinea

Perlu kesatuan

Perlu kepaduan.

Kesatuan --> membicarakan satu gagasan

Kepaduan --> seluruh kalimat saling terkait, mendukung gagasan tunggal

Berguna untuk memudahkan dalam memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam suatu karangan.


Jenis Alinea

Menurut posisi kalimat topiknya:
– alinea deduktif
– alinea induktif
– alinea deduktif-induktif
– alinea penuh kalimat topik

Menurut sifat isinya
– alinea persuasif
– alinea argumentatif
– alinea naratif
– alinea deskriptif
– alinea ekspositoris


Menurut fungsinya dalam karangan
– alinea pembuka
– alinea pengembang
– alinea penutup



Pertemuan 9


Pengembangan Alinea


Berkaitan dengan :
►Posisi kalimat topik
►Fungsi alinea
►Sifat informasi yang akan disampaikan (persuatif, argumentatif, naratif, deskriptif, atau ekspositoris)


Metode-metode yang ada dalam Pengembangan Alinea, diantaranya adalah :

►Metode Definisi
►Metode Proses
►Metode Contoh
►Metode Sebab-akibat/ akibat-sebab
►Metode Umum-khusus/ khusus-umum
►Metode Klasifikasi
►Metode Perbandingan



Pertemuan 10


Tema, Topik, Judul Tulisan
Dan
Kerangka Karangan




Tema dapat berarti “sesuatu yang telah diuraikan”

• Berasal dari bahasa Yunani : Thitenai yang berarti “menempatkan” atau “meletakkan”.

• Pengertian tema dapat dilihat dari dua sudut:
– Sudut karangan yang telah selesai
– Sudut proses penyusunan sebuah karangan

• Dari sudut karangan yang telah selesai :
– Tema adalah amanat utama yang diampaikan oleh penulis melalui karangannya

• Dari sudut proses penyusunan karangan :
– Apa pokok pembicaraannya
– Apa tujuan/tesis yang akan dicapai?
– Tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik.

Tema merupakan amanat yang akan disampaikan oleh penulis.
• Bisa berupa tema pendek dan tema panjang
• Tema pendek : berbentuk kata/frasa
• Misalnya :
- Cinta
- Kesenjangan sosial

• Tema panjang : berbentuk kata/frasa
- Melalui Semangat Kepedulian Sosial Kita Gencarkan Program Qurban ke Daerah Pelosok

• Tema kegiatan??
yaitu rumusan pemikiran pelaksanaan satu kegiatan yang dijadikan pegangan pokok dalam menjabarkan suatu event.


Topik: pokok pembicaraan/pokok permasalahan.
• Bersifat lebih khusus/konkret karena pada dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari tema.
• Ciri-ciri topik:
– Bersifat umum dan belum terurai
– Harus sesuatu yang nyata/tidak boleh abstrak

Contoh Topik
• Topik : Dampak Buruk Aborsi
• Tujuan : Membuktikan dampak buruk aborsi ditinjau dari sudut kesehatan dan moral.







Tema & Topik
• Contoh:
– Tema : Emansipasi Wanita
– Topik:
• Kedudukan dan kesempatan bagi wanita untuk mengembangkan eksistensi belum sepenuhnya terbuka lebar
• Perlakuan yang tidak layak dari seorang suami kepada istrinya merupakan pelecehan terhadap martabat wanita.
– Tema : Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter
– Topik :
• Pendidikan untuk Semua
• Kebudayaan dan Kreativitas Masyarakat



Pertemuan 11


Penulisan Karangan Ilmiah


Macam Karangan :
► Karangan non ilmiah : karangan yang tidak terikat pada karangan baku
Misal: anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama

► Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non-ilmiah
Misal: artikel, editorial, opini, reportase

► Karangan ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.
Misal: makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi


Karangan Ilmiah
►Karangan ilmiah adalah karya tulis yang didalamnya berisi gagasan ilmiah, disusun dengan menggunakan bahasa ilmiah, berdasarkan hasil penyelidikan/fakta-fakta ilmiah, dapat dibuktikan secara empiris, dan ditulis dengan teknik penulisan ilmiah.

►Penyusunan dan penyajian karya didahului
oleh studi pustaka dan studi lapangan


Sikap Ilmiah :
►Ingin tahu
►Kritis
►Terbuka
►Obyektif
►Menghargai orang lain
►Berani mempertahankan kebenaran
►Menjangkau ke depan


Ciri-ciri Karangan Ilmiah :
►Menyajikan fakta obyektif
►Penulisan cermat
►Tidak mengejar keuntungan pribadi
►Sistematis
►Tidak emotif
►Selalu didukung oleh data
►Memuat kebenaran
►Tidak melebih-lebihkan sesuatu


Bahasa Tulis Ilmiah
►Merupakan gabungan dari ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah

►Ragam bahasa tulis
- Kosa kata yang digunakan dipilih dengan cermat
- Pembentukan kata dilakukan dengan sempurna
- Dibentuk dengan struktur yang lengkap
- Paragraf dikembangkan dengan satu dan padu

►Ragam bahasa Ilmiah
- Cendikia
 - Lugas
- Jelas
- Formal
- Bertolak dari gagasan
- Obyektif
- Konsisten



Pertemuan 12-13


(Kutipan, Catatan Kaki, Daftar Pustaka)


A. KUTIPAN
Pinjaman pendapat dari seseorang, baik yang berupa tulisan dalam buku, majalah, surat khabar, jurnal, bentuk tulisan lainnya, serta dalam bentuk lisan, seperti hasil pidato dan sebagainya.

Fungsi:
Landasan teori
Penguat pendapat penulis
Penjelasan suatu uraian
Bahan bukti untuk menunjang uraian



Ada 2 cara mengutip yaitu:
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung

1. Kutipan langsung
Mengutip pendapat/buah pikiran orang lain seperti aslinya.
a. Kurang dari 40 kata
Merupakan bagian dari teks dan ditulis
diantara tanda kutip (“…..”) dengan diikuti nama
pengarang, tahun dan halaman
Mis:
1) “… naskah …” (Nasution, 2000:12). atau
2) Nasution (2000:12) menyimpulkan “ … naskah …”.

b. Lebih dari 40 kata
Ditulis terpisah dari teks yang mendahului dan dimulai pd ketukan ke 6 dr tepi kiri dengan spasi tunggal
Contoh:
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983:3).


2. Kutipan tidak langsung
- Mengutip pendapat/buah pikiran orang lain dengan bahasa penulis sendiri

- Dalam kutipan ini telah terjadi perubahan bahasa dari aslinya dan diutarakan dengan gaya bahasa penulis.

- Untuk menunjukkan bahwa naskah tersebut kutipan, diikuti dengan nama pengarang dan tahun


a. Nama pengarang disebut terpadu dalam teks
Contoh:
Nasution (2000:3), tidak menduga bahwa mahasiswa semester kelima lebih aktif dalam berorganisasi daripada mahasiswa semester ketujuh.

b. Nama pengarang disebut dalam tanda kurung
Misalnya:
Mahasiswa semester kelima ternyata lebih aktif dalam berorganisasi dari mahasiswa semester ketujuh (Nasution, 2000:3).


B. CATATAN KAKI

1. Fungsi
Menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan ilmiah.

2. Pemakaian
- Mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan
- Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan

3. Penomoran
- Menggunakan angka arab (1,2, dan seterusnya) di bagian belakang yang diberi catatan kaki dan ditulis dengan teknik superscripts.

4. Penempatan
- Langsung di belakang bagian yang diberi catatan kaki.
- Yang umum adalah meletakkan di bagian bawah halaman atau pada akhir bab.


Ibid
Singkatan dari Ibidum = sama dengan diatas.
Ibid dipakai apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak disela oleh sumber lain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman.

Ibid tanpa nomor halaman dipakai bila bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang sama.
jika bahan yang diambil (dikutip) dari nomor halaman yang berbeda, maka digunakan ibid dengan   nomor halamannya.

Ibid tidak boleh dipergunakan bilamana diantara dua sumber terdapat sumber lain, dan dalam hal ini dipakai op.cit. atau loc.cit.

Contoh Ibid.:
22. Kuntjoro Purbopranoto, 1978, Beberapa Catatan Hukum Tata Pemerintahan dan Peradilan administrasi Negara. Cet. II, Alumni, Bandung,h.86.
23. Ibid. (berarti dikutip dari buku di atas dengan halaman yang sama).
24. Ibid, h. 90. (berarti halamannya berbeda)



op.cit
Singkatan dari opere citati = karya yang telah dikutip.
Dipakai untuk menunjuk kepada sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap tetapi telah
diselingi oleh sumber lain. Pemakaian op.cit harus diikuti nomor halaman yang berbeda.

Kalau dari seorang penulis telah disebut dua macam buku atau lebih, maka untuk menghindarkan
kekeliruan harus dijelaskan buku mana yang dimaksudkan dengan mencantumkan nama penulis diikuti angka romawi besar (I, II, III, IV, ……….dst) pada “footnote” sesudah tahun penerbitan di antara dua tanda kurung.


18. Sudargo Gautama, 1973, Hukum Agraria Antar Golongan
Alumni Bandung, (selanjutnya disingkat Sudargo Gautama I), h.131.
19. Sudargo Gautama, 1973, Masalah Agraria. Berikut Peraturan-peraturan dan Contoh contoh. Cet ke II Alumni Bandung, (selanjutnya disingkat Sudargo Gautama II), h. 98.
20. Sudigdo Harjo Sudarmo, 1970, Masalah Tanah di Indonesia, Suatu Studi Di sekitar Pelaksanaan Land Reform, Di Jawa dan Madura. Bhatara, Jakarta, h. 54.
21. Sudargo Gautama I, op.cit, h. 139.

- Op.cit yang dikuti adalah dari karya Sudargo Gautama dalam “footnote” nomor 18 (bukan 19).
- Ketentuan ini juga berlaku dalam pemakaian loc.cit. Bilamana mengutip dari seorang pengarang yang menulis dua buku atau lebih.


loc.cit
Singkatan dari loco citati = tempat yang telah dikutip.
dipergunakan kalau menunjuk kepada halaman  yang sama dari suatu sumber yang telah disebut
sebelumnya dengan lengkap, tetapi diselingi oleh sumber lain.

Nomor halaman tidak dicantumkan dalam penggunaan loc.cit, oleh karena nomor halaman itu
dengan sendirinya sama dengan nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya.

Contoh loc.cit :
26. E. Utrecht, 1960, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia. Cet. IV, Iktiar, Jakarta, h.176.
20. Sudigdo Harjo Sudarmo, 1970, Masalah Tanah diIndonesia, Suatu Studi Di sekitar Pelaksanaan LandReform, Di Jawa dan Madura. Bhatara, Jakarta, h. 54.
27. E. Utrecht, loc.cit.

Contoh loc.cit :
18. Sudargo Gautama, 1973, Hukum Agraria Antar Golongan Alumni Bandung, (selanjutnya disingkat Sudargo Gautama I), h.131.
19. Sudargo Gautama, 1973, Masalah Agraria. BerikutPeraturan-peraturan dan Contoh contoh. Cet ke II Alumni Bandung,(selanjutnya disingkat Sudargo Gautama II), h. 98.
20. Sudigdo Harjo Sudarmo, 1970, Masalah Tanah di Indonesia,Suatu Studi Di sekitar Pelaksanaan Land Reform, Di Jawa danMadura. Bhatara, Jakarta, h. 54.
21. Sudargo Gautama I, op.cit.


C. DAFTAR RUJUKAN/ REFERENSI/ DAFTAR PUSTAKA

- Merupakan daftar acuan/daftar rujukan yang dirujuk oleh penulis dalam karya tulis ilmiahnya
- Merupakan bagian dari sikap ilmiah
- Memerlukan kecermatan & ketelitian

Format Vancouver
- Menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi).
- Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan
- Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan.


Format Harvard
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan
berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Alamat Internet ditulis menggunakan huruf miring.


Membuat daftar rujukan :
- Urutan penulisan rujukan adalah: nama pengarang,
tahun, judul, kota terbit, penerbit.
- Penulisan pengarang diawali nama keluarga
- Urutan penulisan dipisahkan dengan sparator dengan titik (.) atau koma (,).
- Judul ditulis huruf miring (italic) atau garis bawah (underline)
- Pada daftar rujukan, rujukan ditulis urut abjad nama pengarang
- Jarak antar rujukan 2 spasi, sedang antar baris dalam 1 rujukan 1 spasi


B. Membuat daftar rujukan
Contoh:
- Alexander, Shirley. (1995). Teaching and Learning on the World Wide Web (Online). http://ausweb.scu.edu.au/aw95/education2/alexander (accessesd 26 February 2006).

- Baron, A E and Orwig,G W. (1995). Multimedia Technologies for Training: An Introduction. Englewood: Cliffs,Libraries Unlimited Inc.

Bila referensi berupa buku :
- Abruzzie, A. (1956). Work, Workers and Work Measurement. New York: Columbia University Press.

- Adler, A. (1924). Individual Psychology. New York.: Harcourt Brace and World Inc.,


Bila referensinya berupa Jurnal, Buletin, Majalah, Prosiding, dan Penerbitan Berkala :
- Dwirianti, D. (2005). Penggunaan Biji Moringa Oleifera Lam dan Membran Mikro Filtrasi sebagai Alternatif Pengolahan Lindi, Jurnal Kimia Lingkungan 7 (1):7-12.

- Dwirianti, D., Salim, M.R. and Ujang, Z. (2001). Sulphur Cycle on Membrane Bioreactor, IWA Conference on Water and Wastewater Management for Developing Countries Proceeding, Putra World Trade Centre, Kuala Lumpur, Malaysia, 29-31 October.


Bila referensinya berupa Surat Kabar :
Bila pada surat kabar tersebut tidak dicantumkan nama penulisnya, dan artikelnya berupa berita umum pada surat kabar tersebut, dapat dituliskan nama surat kabar dan tanggal penerbitannya.
- Ampera (Jakarta), 21 April 1964.
- Berita Yudha (Semarang), 30 Djuni 1966.
- Jakarta Times, July 1967-June, 1968.


Berupa TA, Thesis atau Disertasi :
- Dwirianti,D. (2002). Membrane Bioreactor for High- Sulphur Wastewater Treatment. Unpublished
Thesis. Postgraduate Programme. Universiti Teknologi Malaysia.


Satu pengarang dengan 3 buku yang diterbitkan pada tahun yang sama :
- Badarusamsi, A. (1989 a). Pengantar Mekanika Teknik Untuk Teknik Sipil. Surabaya: Erlangga.

- Badarusamsi, A. (1989 b). Mekanika Teknik Lanjutan Untuk Teknik Sipil. Jakarta:Balai Pustaka.


Editor/penyunting sebagai “pengarang” dan Terjemahan :
- Von Hallberg, R., editor .(1984). Conons, University of Chicago Press, Chicago.

- Dick, H.W. (1990). Industri pelayaran Indonesia : Kompetisi dan Regulasi, Diterjemahkan oleh
Burhanuddin A. Jakarta: LP3ES.

{ 2 comments... read them below or Comment }

- Copyright © RIZKY BLOG,..おかしい..甘いエービス.. - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -